Kita tidak pernah bisa memaksakan ide-ide segar dalam otak kita untuk ditulis atau dilakukan dengan baik. Kesulitan mengeluarkan ide-ide tersebut biasanya terjadi karena otak kita gagal mengolah semua data ide-ide tersebut dengan lancar. Atau bisa kita sebut otak kita mengalami kemacetan makna.
Setiap orang saya jamin, pasti mempunyai ide-ide produktif dalam benak pikirannya. Sayangnya, ide-ie tersebut terbuang secara percuma karena kemacetan makna tersebut. Tidak jarang kebuntuan tersebut membuat kita lupa untuk tetap menghadirkan ide-ide tersebut ke dalam kehidupan nyata.
Sebenarnya, sangatlah rugi bagi kita jika kita tidak bisa mengeluarkan ide-ide tersebut. Sebab, banyak sekali ide-ide itu tanpa kita sadari sangat bermanfaat bagi kita atau bagi orang lainnya. Yang perlu kita pahami sebenarnya adalah bagaimana kita bisa mengatasi kemacetan makna tersebut dengan bebas dan baik.
Pertama kali yang saya lakukan jika saya mengalami kemacetan makna adalah dengan melepaskan semua beban pikiran yang ada di otak saya. Saya tidak mau ada sama sekali beban yang menghambat proses kreativitas yang ada di otak saya. Caranya, yaitu dengan merilekskan syaraf-syaraf otak saya dengan melakukan hal yang sangat senangi. Karena saya senang makan, maka jika pikiran saya mumet maka saya akan makan kenyang. Tapi jangan terlalu kekenyangan.
Setelah itu, saya akan berusaha memahami segala ide-ide saya dengan secara utuh dan tidak parsial. Sebab, banyak sekali orang yang mengalami kemacetan makna karena tidak bisa mengetahui apa ide yang ada di benaknya. Misalkan, saya menginginkan agar hari ini saya menulis sebuah puisi tentang Cinta. Sayangnya, saya semali tidak paham bagaimana cinta itu. Akibatnya, saya mengalami kemacetan makna. Oleh karena itu perlu sekali kita memahami ide tersebut dengan cara memperbanyak data atau pengetahuan tentang ide tersebut.
Terakhir, jika kedua langkah itu telah dilakukan, maka mulailah bertindak. Sebab, jika kita tidak bertindak maka sama saja percuma. A thousands step begin with one step, right?
No comments:
Post a Comment