Thursday, July 06, 2006

Superman Yang Hilang

Judul : Superman Returns
Sutradara : Bryan Singer
Pemain : Brandon Routh, Kate Bossworth

Sepulang menonton Superman Returns bersama teman-teman di Puri Indah 21, lagi-lagi saya dan teman-teman terlibat dalam perdebatan kecil. Banyak di antara teman saya yang mengatakan bahwa Superman garapan sutradara Bryan Singer ini kurang eksplosif.

Pada intinya mereka bilang Superman Returns benar-benar mengecewakan. Kekecewaan mereka terbentuk karena minimnya aksi yang ada dalam film tersebut. Mereka juga tidak bisa menerima kenyataan bahwa Superman ternyata punya seorang anak. Mereka juga kecewa karena Brandon Routh benar-benar tidak punyar kharisma untuk memerankan sosok Superman atau Clark Kent.

Dan kekecewaan yang paling amat sangat terjadi adalah betapa sederhananya adegan puncak perseteruan antara Superman dan Lex Luthor.

Kekecewaan teman-teman saya juga sangat terasa ketika saya membaca review-review lain. Bahkan reviewer film sekelas Roger Ebert memberikan dua bintang untuk film ini.

Benarkah film ini begitu mengecewakan? Bagi saya sepenuhnya tidak.

Saya akui memang dari segi biaya film ini memang sangat tidak sebanding. Dengan biaya miliaran rupiah, Bryan Singer harusnya bisa memberikan kejutan yang luar biasa untuk film ini.

Dari 2,5 jam film berjalan, aksi yang menurut saya mengundang decak kagum hanyalah ketika Superman beraksi menyelamatkan pesawat yang hendak jatuh. Selebihnya, hanyalah aksi-aksi biasa dan tidak sering kita lihat.(Superman bisa terbang, udah dari dulu. Superman anti peluru, yah anak kecil juga udah tahu. Superman lemah akan kryptonite, basi banget).

Tapi yang membuat saya menjadi sangat istimewa adalah bagaimana Bryan Singer menunjukkan sisi-sisi emosi Superman di dalam film ini. Bahkan, seorang Superman pun bisa sangat sedih ketika banyak orang yang menganggap dirinya bukan bagian penting di dunia ini.

Superman ternyata bisa ngambek dan merasa dirinya tidak berarti. Bahkan, seperti seorang anak remaja yang tengah mencari jati diri, Superman berkeliling dunia menyelamatkan siapa saja untuk membuktikan dirinya adalah bagian penting dari dunia.

Lihat saja bagaimana raut muka Superman yang terlihat sangat bahagia ketika tepuk tangan riuh penonton baseball sangat bergemuruh menyambut aksinya menyelamatkan pesawat yang jatuh.

Dari sisi emosi Superman, Singer memang berhasil menunjukkan sisi-sisi lain Superman. Hanya saja perlu ditekankan lagi Superman bukanlah apa-apa tanpa kehadiran Lois Lane begitu juga Spiderman tanpa kehadiran Mary Jane.

Kedekatan Lois Lane dan Superman bukan hanya kedekatan biasa. Kedekatan mereka berdua adalah kedekatan yang sangat emosional melebihi cinta-cinta orang terkenal lainnya.

Tidak seperti Peter Parker dan Mary Jane yang bisa saling mencintai secara utuh. Superman terpaksa membatasi dirinya untuk mencintai Lois karena dirinya adalah seorang outsider di bumi ini.

Sayang, di film ini Singer kurang menggarap hubungan itu dengan baik. Kisah cinta antara Lois Lane dan Superman sama sekali tidak terasa.

Dalam film ini Superman dan Lois hanyalah seperti seorang stranger yang berusaha mengatasi kekikukan mereka satu sama lain. Saking kikuknya, adegan terbang mereka berdua sama sekali tidak memberikan kesan yang mendalam bagi saya.

Secara keseluruhan film ini memang tidak akan memberikan kejutan yang luar biasa bagi para penggemar Superman. Hanya saja dari film ini kita bisa mengetahui sisi lain seorang Superman. Mulai dari emosinya, masalahnya hingga perasaan dia yang terdalam tentang keluarga.