Selama satu hari kemarin, aku hanya bisa berdiam diri di rumah. Tidak ada satu orang pun yang menemani. Mama dan Papa pergi ke Lampung untuk menjemput adikku, Hari. Sedangkan keponakanku Ririn dan Mamanya, juga belum kembali dari kerjanya. Saat itu, aku tahu apa artinya sendiri. Tiada teman, tiada tempat untuk berbagi. Hanya acara-acara televisi yang setia menemani.
Aku sadar, bahwa hidup ini memang selalu kita jalani seorang diri. Dimulai ketika kita lahir di dunia ini, sampai akhir kita mati, kita selalu sendirian. Namun, aku takut akan kesendirian. Aku takut melewati semua tahapan di dunia ini tanpa seorang teman. Aku butuh seorang teman. Bukan hanya mengisi kesepian hari ini, namun juga tempat untuk memahami kekosongan jiwa ini.
Teman, mungkin tidak akan bisa dibawa mati. Teman, memang hanya ada di dunia ini. Tapi alangkah indahnya berteman, jika kita bisa mengisi dunia kita ini dengan segala warna-warni. Hargailah teman, bencilah ke
No comments:
Post a Comment