Monday, March 06, 2006

Metamorfosis Untuk Meraih Oscar

Image hosting by Photobucket

Perhelatan akbar Oscar 2006, baru saja berakhir. Kuda hitam Crash garapan sutradara Paul Haggis berhasil meraih penghargaan film terbaik. Film yang diperani oleh sederet aktor dan aktris berkualitas ini berhasil mengalahkan favorit masyarakat
Brokeback Mountain garapan sutradara Ang Lee.

Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, film terbaik tidak secara otomatis menyerahkan aktor dan aktris terbaik pada film yang sama. Hal ini mengingatkan dengan event Piala Citra 2005, yang menyerahkan gelar aktor dan aktris terbaik justru jauh pada film yang berbeda.

Di Oscar 2006, gelar aktor terbaik jatuh pada aktor Phillip Seymour Hoffman dalam film Capote. Sementara aktris terbaik jatuh pada tangan Reese Witherspoon yang tampil memesona dalam film Walk The Line.

Brokeback sendiri tidak pulang tanpa tangan kosong. Film yang bercerita tentang kisah cinta dua orang koboy ini mendapatkan gelar sutradara terbaik, Ang Lee.

Sementara itu aktor pendukung terbaik jatuh di tangan George Clooney yang tampil bersinar dalam film Syriana. Sedangkan, aktris pendukung terbaik diraih oleh Rachel Weisz dalam film Constant Gardener (Love at any cost, hel yeah).

Banyak orang yang mengatakan bahwa prestasi fenomenal kejutan terbaik di Oscar adalah berhasilnya Crash keluar sebagai juara. Film yang paling diharapkan dan ditunggu-tunggu untuk menang sebenarnya adalah Brokeback Mountain. Apalagi, di ajang pemanasan sebelum Oscar seperti Bafta dan Golden Globe, film gay cowboy ini berhasil memborong penghargaan.

Tapi, sebenarnya prestasi yang paling mengesankan di ajang Oscar adalah betapa terasanya proses metamorfosis yang dilakukan oleh semua aktor dan aktris peraih Piala Oscar.

Metamorfosis yang sangat terasa adalah metamorfosis yang dilakukan oleh George Clooney. Sebelum berhasil meraih gelar aktor pendukung terbaik, Clooney adalah aktor film corny seperti Intolerable Cruelty dan Batman Returns.

Padahal, ketika pertama kali tampil di serial drama Ermengency Room (ER), banyak orang yang sudah memrediksikan Clooney bakal berjaya di dunia akting. Sayang, karena lebih mengedepankan pesona fisik, Clooney justru lebih sering tampil di film-film ringan.

Justru ketika Clooney sadar bahwa ketampanan fisik bukan berarti tampan kualitas akting, Clooney pun secara bertahap bermetamorfosis. Hal yang pertama dia lakukan adalah membuat film berjudul Good Night and Good Luck. Bersama aktor David Strathairn, Clooney benar-benar mengeluarkan semua keahliannya berakting. Tidak heran film ini juga berhasil masuk nominasi Oscar.

Totalitas Clooney justru semakin meledak keluar dari dirinya ketika bermain film Syriana. Berperan sebagai seorang agen CIA yang dilanda krisis identitas, Clooney benar-benar membuktikan bahwa dirinya adalah seorang aktor yang serius.

Ketika menonton film Vanity Fair, saya sudah menyangka bahwa cepat atau lambat, Reese Witherspoon akan mendapatkan tempat yang sangat khusus di dunia perfilman. Lagi pula seperti halnya Clooney, Reese memang sudah lama bermetamorfosis sebagai penghibur.

Ketika bermain bersama Joaquin Phoenix dalam film biopic Walk The Line, Reese memang benar-benar menunjukkan betapa telah berubahnya dia. Dari seorang Legally blonde, menjadi seorang aktris watak.

Jujur, saya sebenarnya menjagokan Felicty Huffman sebagai best actress. Tapi, entah apa yang dipikirkan para juri hingga mereka memalingkan muka dari Huffman.

Meski gagal meraih film terbaik, Brokeback Mountain berhasil menempatkan Ang Lee sebagai sutradara terbaik. Gelar ini merupakan puncak perjuangan Ang Lee memposisikan diri sebagai sutradara handal.

Perjuangan atau tepatnya metamorfosa yang dilakukan oleh Ang Lee memang sangat luar biasa. Sutradara asal Pintung, Taiwan ini sempat tampil gemilang ketika menelurkan Wedding Banquet, Sense and Sensibility dan Crouching Tiger Hidden Dragon. Namun, dalam proses selanjutnya Ang Lee justru dicaci karena membuat tokoh komik, Hulk menjadi sebuah lelucon berdurasi 2 jam.

Namun, tahun ini Ang Lee benar-benar kembali dan tampil mendominasi. Film Brokeback seolah menjadi prasasti kembalinya Ang Lee di jalur film.

Saya sendiri punya dugaan tersendiri kenapa Brokeback Mountain tidak dapat gelar film terbaik. Soalnya, film ini mempunyai kesamaan tema dengan film Wedding Banquet yang juga digarap oleh Ang Lee.

Setelah malang melintang di film dan pentas teater, akhirnya Philip Seymour Hoffman berhasil meraih gelar aktor terbaik. Setidaknya, nominasi ini berhasil menyempurnakan curriculum vitae Hoffman di dunia akting.

Sebelum ketiban Oscar, Hoffman memang menjalani perjalanan yang sangat panjang dan berliku. Memulai karirnya di dunia film di tahun 1990-an Hoffman selalu berhasil meninggalkan kesan memorable dalam semua peran yang ia jalani.

Kesuksesan Rachel Weisz di ajang Oscar tidak hanya membuat dirinya banga. Bahkan seluruh Inggris Raya bangga atas prestasi wanita yang tengah mengandung 5 bulan ini. Saking bangganya, harian The Sun menulis besar-besaran judul berita Weisz Takes Oscar for UK.

Jauh sebelum menjadi seorang aktris, Rachel Weisz adalah contoh sempurna sebuah metamorfosis, wanita cantik ini dulu mengawali karirnya sebagai seorang model.

1 comment:

Bunda RaRa said...

beda banget penilaian ama piala citra, kalo di sini keknya film yg temanya aneh2 kek detik terakhir malah gak dihargai apa2, pdhl disitu jelas cornelia agatha maennya bagus bgt.
secara cornelia agatha kan termasuk artis yg bermetamorfosis dari model ke pemain teater.