Tadi malam saya sempat dikagetkan dengan cerita ibu saya tentang peristiwa pemakaman seorang tetangga. Suasana pemakaman yang seharusnya khidmat ternyata berubah menjadi chaos ketika jenazah sang almarhum ternyata tidak muat ke dalam lubang kubur. Alhasil, anak-anak almarhum yang berada di lokasi shock berat, bahkan ada yang langsung jatuh pingsan.
Tak heran, suasana pun langsung jadi sangat panik. Banyak yang menyangka adzab Tuhan, seperti yang seperti ditayangkan sinetron-sinetron dakwah, tengah terjadi. Untungnya, suasana yang chaos itu berhasil diademkan oleh beberapa orang yang langsung mengukur panjang lubang kuburan. Ternyata, setelah diukur-ukur panjang kuburan ternyata tidak sesuai dengan panjang tubuh almarhum yang memang mencapai sekitar 190 meter.
Jenazah jadi tidak muat karena memang si penggali kuburan telah salah mengira panjang tubuh almarhum. Alhasil, galian yang seadanya itu tidak cukup bagi almarhum untuk masuk ke liang kubur. (Ibu saya tidak bohong dan ini memang kisah nyata).
Dari gambaran di atas terlihat dengan jelas bahwa pengaruh sinetron-sinetron horror-dakwah menjadi gambaran yang sangat mengerikan bagi masyarakat. Banyak masyarakat yang tak bisa secara sehat menyaring informasi-informasi yang mereka dapatkan dari sinetron tersebut.
Alhasil, ketika berhadapan dengan fenomena yang harusnya bisa diterima nalar, mereka malah dan membelakangkan logika dan malah mengasosiakan hal tersebut dengan adzab dan siksa yang tengah diberikan Tuhan.
Beberapa waktu lalu aktor dan sutradara Deddy Mizwar juga mengkritik maraknya sinetron tersebut. Menurut sutradara film Ketika ini sinetron-sinetron yang umumnya berjudul Rahasia Ilahi, Adzab Ilahi, Jalan Kebenaran dan segala macamnya itu bukanlah sinetron yang religius.
Alasannya, yang paling banyak dieksploitasi dari sinetron tersebut adalah penampakan jin. Selain itu sinetron tersebut justru paling banyak fokus pada masalah kutukan. Padahal menurut Deddy, agama bukan seluruhnya bersifat mistis dan gaib.
Saya sendiri juga sering merasa bingung, entah kenapa sinetron-sinetron tersebut banyak digemari oleh masyarakat. Sebelum tulisan ini jadi, saya juga sempat membaca sebuah postingan tentang hal yang sama di pelacurkorporat.multiply.com.
Dalam postingan itu sang penulis mengatakan bahwa masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang naturalnya menyukai segala hal yang berbau mistik. Tidak heran, kalau semuanya selalu diasosiasikan dengan hal-hal berbau mistik.
Dari postingan ini berkembang beberapa dugaan yang mengatakan bahwa sinetron horror-dakwah sengaja dibentuk guna menghindari isu-isu sentral yang terjadi di masyarakat.
Saya memang mengerti bahwa masyarakat Indonesia adalah masyarakat timur yang sangat mistis dan religius. Saya juga mengerti bahwa masyarakat Indonesia butuh hiburan. Yang saya tidak mengerti adalah kenapa akal sehat kita selalu dibodohi oleh segelintir orang yang memang hanya bertujuan untuk mencapai kepentingan komersil.
Tanya kenapa…?
1 comment:
Emang siapa yang meninggal Yu ? Gw baru tau, tetangga dirumah ada yang tingginya 190 ? Tulisan dirimu makin mantap aja yah :)
Post a Comment