Thursday, May 05, 2005

Tuhan, di tepian ini aku berdiri sendiri
Tak ada yang menemani selain rasa kalut yang memenuhi dada ini.

Tuhan, jika aku telah berpaling
Ku harapkan, engkau mau tuk memberikan tanda bahwa aku telah terlalu jauh melangkah.

Tuhan, ketika aku mengingat-Mu. Ijinkan aku mengekalkan semua karunia, dan kasih sayang-Mu di dalam hati yang lemah ini.

Tuhan, ketika aku meminta-Mu untuk kembali
Berikan aku jalan untuk menuju pintu keagungan-Mu.

Hari ini hujan turun sangat deras. Bunyi deras hujan mengingatkan aku pada sebuah kenangan. Dulu aku pernah berkata kepada seorang temanku, di kampus bahwa aku sangat senang dengan hujan.

Bunyi tumbukan air hujan dengan permukaan bumi, bau wangi tanah yang menyeruak hidung, dan gelegar petir yang mengumandang seluruh buana, sangat aku suka. Di tengah hujan aku merasakan kesejukan yang tak mungkin pernah kita temukan.

Bukan hanya itu saja, aku sangat senang bermain dibawah derasnya air hujan. Aku ingin seluruh badanku ini merasakan air yang turun secara cuma-cuma dari langit. Hujan itu adalah sebuah karunia Tuhan kepada manusia, dan aku ingin jadi orang yang pertama kali merasakannya.

Di tengah hujan aku selalu merasa bahagia. Hembusan angin menelusur seluruh badan serasa angin surga. Tak ada panas yang menghujam, yang ada justru kesejukan di dalam sebuah kegelapan.

No comments: