Di Jakarta, mungkin tidak pernah terpikirkan di otak kita ada gedung-gedung sekolah yang sudah hampir rubuh. Sebagai kota metropolis, kita selalu beranggapan, bahwa Jakarta adalah kota segala kemegahan dan kemewahan.
Sekolah-sekolah dibuat dari beton dan pagar yang menjulang. Tiap pagi mobil orang tua lalu-lalang menjemput sang anak untuk kembali pulang. Guru-guru dan muridnya memakai baju warna-warni. Makanan di kantin bukan lagi serabi, yang ada cuma KFC.
Semuanya serba megah, seolah menyombongkan bahwa anak-anak sebagai masa depan bangsa, harus mendapatkan pelayanan terbaik layaknya seorang raja. Dan hanya anak-anak dari keluarga raja lah yang boleh sekolah.
Di tempat lain, di sudut timur Jakarta, tepatnya SD Jatimulya Bekasi, duduk 8 orang anak. Baju mereka lusuh, selusuh ruang kelas mereka yang hampir rubuh. Namun, mata mereka kukuh menembus jantung dadaku.
Baju mereka putih merah, topi yang mereka gunakan tegak menjulang. Harapan mereka untuk belajar bagaikan karang. Tak ada ombak yang bisa menghentikan kegarangan mereka melahap pelajaran. Sayang, mereka bukan keluarga kerajaan. Jadi mereka sekolah di gedung yang bukan untuk anak-anak sekolahan.
Tetap berjuang nak, sekolah boleh rubuh, tapi semangat kalian takkan runtuh....
No comments:
Post a Comment