Piala Citra Buat Film Poster Designer?
Tadi malam, baru saja mengikuti malam pengumuman nominasi Piala Citra dan Piala Vidya di Studio Indosiar. Berdasarkan catatan, piala Citra yang digelar kali ini adalah Piala Citra yang ke 50 kali dan merupakan piala Citra ke dua, setelah bertahun-tahun lamanya vakum.
Dari tujuh film yang lolos nominasi yakni, Ketika (Deddy Mizwar), Janji Joni (Joko Anwar), Gie (Riri Riza), Tentang Dia (Rudy Soedjarwo), Brownies (Hanung Bramantyo), Virgin (Hanny R. Saputra), dan Detik Terakhir (Nanang Istiabudi) diperas menjadi puluhan nominasi.
Terlepas dari beberapa kritik yang mengatakan bahwa banyak film yang tak layak masuk nominasi, kita masih bisa menarik napas lega bahwa festival ini masih juga terlaksana. Sebab, ada informasi yang mengatakan bahwa sponsor banyak yang tidak tertarik untuk ikut serta dalam festival tersebut.
Ok, mari kita lanjutkan saja pembahasan yang paling penting. Dari puluhan nominasi yang keluar, tidak ada yang sama sekali memberikan anugerah pada perancang design poster film.
Ini sangat menyedihkan. Mengingat, poster film designer adalah bagian penting dari sebuah film. Dengan poster film yang menarik, orang akan tertarik untuk menonton film tersebut. Terlebih dari bagus atau tidaknya film tersebut.
Bukan hanya itu saja, poster film adalah sebuah identitas film. Bahkan, terkadang kita sendiri sangat dan amat terbantu jika sudah melihat sebuah poster film yang belum keluar. Kita sudah berani menduga-duga dan asyik dengan pikiran kita mengenai film tersebut.
Poster film adalah sebuah jembatan bagi para movie goer dengan film itu sendiri. Tanpa sebuah jembatan tak mungkin adanya sebuah koneksi antara penonton dengan film.
Poster film memang adalah sebuah karya seni yang patut dihargai. Ironisnya, sampai sekarang, saya sendiri pun tidak pernah tahu siapa sih para poster film designer yang ada di Indonesia. Bukankah, dengan sedikit pengakuan atau penghargaan, para seniman poster justru semakin berkembang dan terpacu kreativitasnya.
Semoga aja dengan adanya penghargaan tersebut, tidak ada lagi poster-poster film yang corny ada di Indonesia….. Ameen.
1 comment:
Kenapa yah film2 Indonesia sekarang banyak yang judulnya berbahasa Inggris.
Apa bahasa Indo, kurang oke ?
Post a Comment