Berapa jam lagi bulan Ramadhan akan datang, sedetik ini juga aku terhempas dalam kenangan. Kenangan ketika betapa indahnya ku lalui bulan suci ini dulu. Ratusan orang berpeci dan bermukenah lalu lalang di muka ku. Betapa bahagianya aku menjadi salah satu bagian dari mereka. Betapa indahnya kenangan itu.
Sekejap ketika ku melakukan shalat Isya, ku tersadar akan indahnya pesona itu. Pesona yang mampu membawa diri ku kepada kesucian hati. Kerendahan hati bahkan kemuliaan diri. Indahnya bulan ini.
Indahnya suasana masjid Fatimah Azzahra, ketika hari-hari demi hari satu juz Qur'an didengungkan. Yang membuat ku tetap tersenyum adalah ketika betapa memaksanya diriku untuk tetap khusyu, padahal kaki ku benar-benar pegal. Indah, ketika rasa sakit dan ibadah berjadi satu. Mungkin ibadah itu benar melemahkan fisik kita sementara namun hati kita menjadi luas dan terpelihara.
Sekarang, bagaimana dengan bulan suci di tahun ini. Akankah aku mengulang kembali kenangan itu. Atau justru tenggelam dalam lumpur kesenangan duniawi ini. Bisa kah aku lebih maju dari kenangan-kenangan itu dulu.
Tuhan kau berikan aku tembok tinggi yang sulit ku lewati. Tembok itu adalah diriku sendiri.
No comments:
Post a Comment