Lomba Kreasi Anak 2005 dalam rangka hari anak kerjasama Lembaga Pengembangan SDM dan MIC, Minggu 3 Juli 2005, pukul 09.00-12.30, di belakang Apartemen Senopati, Jl. Senopati Dalam II 35 A, Kebayoran Baru. Artisnya Alya Rohali, Indira Soediro, Nadia Mulya, Tina Talisa, Angelina Sondakh, Vena Melinda dll. Datang ya. (081760771XX)
Gue langsung gembira banget ketika membaca sms tersebut. Sepulang browsing DVD di Glodok gue gak nyangka kalau tiba-tiba saja gue dapat sms info acara artis di Minggu pagi. Gue pantas gembira, karena di pagi hari udah dapat berita. Jarang-jarang ada artis yang mau keluar pagi.
Alhasil, malam minggu kemarin gue memutuskan untuk tidak pergi ke mana-mana dan lebih memilih nonton DVD yang gue beli tadi di rumah. Sehabis nonton DVD, acara tidur malam pun berlangsung dengan sukses karena gue tahu besok sudah ada liputan yang pasti terjadwal.
Bangun pagi, ternyata disinilah awal bencana gue. Begitu jam di dinding menunjukkan pukul 08.00 WIB, gue langsung mengaktifkan handphone dan menelpon udin (temen gue di Nonstop) agar mau liputan bareng. Mendengar ada informasi bagus, Udin pun langsung mau. Akhirnya kita sepakat untuk bertemu di rumahnya dan langsung ke lokasi acara.
Singkat cerita, setelah Tanya sana-tanya sini akhirnya gue langsung tiba ke lokasi. Gue langsung kaget plus melongo karena lokasi acara yang disebutkan ternyata gak sesuai dengan kenyataan. Mana wajah-wajah mulus nan cantik Alya Rohali, Angelina Sondakh dan si seksi Vena Melinda, kemanaaaaa? Yang ada justru gue masuk ke sebuah pesantren plus lengkap dengan para muridnya yang pada pake baju koko.
Karena masih penasaran, gue pun langsung menanyakan acara yang di sms tadi ke pengurus pesantren di situ. Lucunya, dia gak kalah kagetnya dengan gue, dia gak tahu ada acara seperti itu di pesantren. Yang ada kata dia, saat ini lagi penerimaan santri baru bukan alya rohali.
Akhirnya, gue pun terpaksa nginyem. Karena tidak enak dengan Udin, akhirnya gue minta maaf. Namun, belum selesai gue minta maaf tiba-tiba datang sebuah SMS baru. SMS dari fotografer gue, Tobo. Isinya bilang kalau Mutia Kasiem lagi kritis, keluarganya lagi pada nungguin.
Duarr, gue pun langsung kembali semangat. Tidak ada lagi penyesalan, dan langsung bersemangat memanggil Udin untuk segera meluncur ke rumah sakit MMC tempat Mutia Kasim berada.
Ternyata, kesialan gue tidak berhenti di Senopati. Begitu sampai di MMC, gue justru keheranan karena kok nih rumah sakit sepi, kosong melompong kayak gini. Mana wartawan-wartawan infotainment yang udah kayak lebah itu.
Selidik punya selidik, akhirnya gue menyimpulkan bahwa gak ada tuh berita Mutia Kasim kritis. Akhirnya, gue langsung mengkonfirmasi keberadaan berita itu ke fotografer gue. Jawabannya pun luar biasa, “Wah men, itu sms tadi malam, check dong tanggalnya.”
Akhirnya, gue tahu bahwa semua rencana gue kali ini berantakan semua. Gak papa, seperti kata Thomas Wayne kepada Bruce Wayne, “Why we fall Bruce?” “Because we have to learn to stand again.”
No comments:
Post a Comment