Sudah terlalu lelah badan ini untuk terus mengarungi hidup. Sudah tidak mampu lagi ini hati ini terus berharap. Kemanakah kayuh ini ku bawa, ke ujung dunia atau ke ujung harapan. Dimana tempat berdiam diri yang ku mau? Alur sungai hidup ini terasa melambat. Bayangan badan ku pun bisa terlihat. Percaya kah aku akan bayangan itu, dimana semuanya yang melambat pasti menipu.
Hari ini badan gue kok tidak enak banget.Mungkin ini karena terpengaruh aktivitas gue selama hari Idul Fitri kemarin. Mungkin juga karena aku terlalu lama tertidur. Yang pasti sih, gue gak cukup aja istirahat. Kebanyakan main Winning Eleven sampai pagi hari. Gila yah kok gue sampai segitu maniaknya main game ini. Wajar, karena gue gak punya teman untuk diajak menghabiskan malam.
Aneh juga, setiap bermain WE, emosi gue selalu meledak-ledak. Segala sumpah serapah aku keluarkan kalau aku mengalami kekalahan bahkan kalau seri pun mulut ku selalu nyerocos omongan yang kasar. Harusnya tidak begini, aku paling ogah untuk mengeluarkan kata-kata seperti itu.
Kalau gue berpikir yang menyebabkan kata-kata kasar itu keluar adalah karena sifat egois dari diri ku. Aku ingin menang, namun dengan cara yang mudah. Bahkan kalau perlu sesingkat-singkatnya. Alhasil aku tidak pernah bisa menerima kekalahan karena itu pasti menghambat keinginanku. Dan aku benci mengulang, karena aku tidak kuat menghadapi tantangan.
Kalau menyadari hal itu, justru aku adalah orang yang bodoh. Aku harus terbiasa mengalami tantangan ini. Tantangan justru akan membuat diriku semakin berkualitas. Bahkan batu yang jelek pun jika diasah terus maka akan menjadi pisau yang tajam. Mudah-mudahan aku bisa menyadari kelemahan ini. Catat dalam hati ku, aku tidak mau kalah dalam tantangan, dan sekalipun aku jatuh aku mau untuk mengulang.
No comments:
Post a Comment