Kakak, mungkin kakak tidak akan pernah tahu, kakak adalah
tempat bagi ku melihat dan membaca dunia. Kakak adalah jendela hidupku. Karena
kakak lah aku mampu menjalani hidup ini. Percayalah, setapak demi setapak jalan
yang aku jalani mengikuti langkah kaki yang pernah kamu gerakkan.
Kakak, kaset yan berisi kumpulan lagu Queen yang engkau
berikan saat aku berulang tahun di usia ke-7 tidak akan pernah aku lupakan. Aku
sangat bahagia dengan pemberian itu. Waktu demi waktu aku memutarnya setiap
saat. Hingga saat kaset itu rusak, karena terus diputar, aku begitu sedih
karena merasa telah merusak pemberianmu.
Kakak, aku selalu ingat dengan ruangan kamar mu dimana
engkau berbagi dengan kedua kakakku yang lainnya. Ruangan itu begitu sempit
namun kamu buat menarik dengan memasang berbagai poster laki-laki yang tidak
aku kenal. Di antara pose mereka,
terdapat tulisan besar-besar, Duran Duran. Aku baru tahu siapa mereka ketika
menonton film James Bond A View to Kill yang diperani James Bond.
Kakak, aku pernah merasa malu dengan diriku ketika engkau
menegurku karena pernah mengirim surat cinta kepada seorang perempuan di
kelasku saat waktu SMP dulu. Aku tidak tahu kenapa mama dan bapak menyuruh
kakak untuk menegurku.
Jujur kak, aku menangis karena bukan hanya membuat mama dan
bapak marah karena aku terlalu berani untuk ingin berpacaran. Tapi juga karena
aku telah mengecewakan kakak yang selalu aku jadi anggap panutan.
Kakak, kamu memang panutan bagi semua. Kamu adalah contoh
bagi kami semua betapa kegigihan adalah jalan bagi kesuksesan. Aku sangat
bangga ketika kakak memutuskan untuk menjadi seorang wartawan. Sebuah profesi
yang akhirnya kini aku jalani juga.
Tahukah Kak, ketika kamu bepergian keluar kota dengan
pesawat terbang, aku ingin ikut bukan karena ingin melihat bandara Soekarno
Hatta yang dulunya cuma bisa diucapkan bukan didatangi. Aku ingin ikut karena
aku ingin melihat Kakak berangkat ke kota-kota yang tidak pernah bisa aku
bayangkan. Dan setiap kakak pulang, aku selalu ingin menunggu cerita-cerita
yang kamu berikan.
Kini setiap aku pergi kemana pun, selain mengingat kedua
orang tua dan istriku, aku selalu mengingat dirimu Kak. Betapa kakak telah
memberikan sebuah pelajaran dan kenangan yang tidak akan pernah aku lupakan.
Kakak, aku menangis ketika sebelum meninggal mama memutuskan
untuk tinggal di rumah kamu. Bagi mama, kakak memang selalu istimewa. Kakak lah
anak pertama yang membuatnya menjadi sempurna, ibu bagi seorang anak dan istri
bagi suami yang dicintai.
Kakak memang istimewa, karena tanpa kakak sadari, kakak
telah memberika kami, adik-adikmu, bagaimana menjalani hidup ini. Berbahagialah
kak hingga akhir nanti. Selamat ulang tahun di hari ini, hanya itu yang bisa
saya ucapkan buat kakak.